Oke mas mas mbak mbak, sampun ngertos Tulungagung? Kabupaten di Jawa Timur yang bertetangga dengan Blitar, Trenggalek dan Kediri. Dengan geografis kayak gini, muncullah sebuah budaya yang juga melengkapi kekayaan dari tanah Tulungagung.



If you know, di TA(singkatan kerennya Tulungagung) ada beberapa bahasa Jawa yang sedikit berbeda dengan wilayah lain di tanah jawa. Nggak tau juga tiba-tiba ini muncul dan membuat kekhasan dari Tulungagung sendiri. Coba deh main-main aja ke TA ntar keliatan bedanya.

Sebelum ke bahasa-bahasa Tulungagung, untuk agan-agan ketahui, orang TA punya kesenian yang namanya Cethe. Akronim dari Cigarettes Tattoo. Atau bisa disebut, ngelukis di rokok. Jadi orang TA, kebanyakan melukis tinta yang terbuat dari ampas kopi ke rokok masing-masing. Katanya sih biar rasanya lebih enak gitu. Dan ini asalnya cuma di TA doang!

Masuk ke bahasa Tulungagung. Biasanya ini dibahas sama @seputarTA dengan hastag #BT. Bagi yang punya account Twitter bisa search sendiri kan ya. Beberapa contoh bahasa Tulungagungan :
-Beh yang artinya menyatakan keberatan atas suatu masalah. Contone: beh tugase kok akeh eram

-Poh,wot sinonimnya adalah wow.

-Menambah huruf U di  suatu kata. Seperti : Puenak, Uadoh, Uadem, Luarang. Yang artinya melebihkan arti kata, Puenak berasal dari kata Penak ditambah U=puenak, berarti Sangat (p)Enak

-Nggitik, nonyo, njotos, nempiling artinya adalah memukul

-Juweh, Kenyeh artinya adalah cerewet

-Nyampleng artinya sangat enak

-Mandaran sama seperti "kok malah begitu"

-Iyoye = menanyakan kebenaran

-Ujug-ujug artinya adalah tiba-tiba

-Empakne = menghidupkan

-Engkas = lagi, dalam hal seperti : dilut engkas=sebentar lagi

-Kumplung/Umplung = kaleng

-Kingko = nanti

-Jedhot = Rugi

-Amoh = Rusak

-Ngecak = beruntung, lucky

-Gendul = botol

-Semlenget = Demam

-Ndablek =males

-Klejingan = Orang yang nakal